PRAYA-Kantor Bahasa NTB mulai mengimplementasikan program inovasi layanan Mandalika-Desa Wisata Literasi (Mandalika-Dewisali) dan Mandalika-BIPA untuk Masyarakat Inovatif (Mandalika-Bumi). Sasarannya di Desa Wisata Bilibante, Kabupaten Lombok Tengah.
”Akhir pekan lalu, kegiatan kami sudah berjalan dengan menghadirkan Kelas Menulis Literasi dan Kelas Bahasa Inggris,” terang Puji Retno Hardiningtyas, kepala Kantor Bahasa NTB, Senin (27/3).

Desa wisata merupakan salah satu sasaran layanan yang bisa mendukung aksi dan dampak nyata kedua layanan inovasi. Karenanya pokdarwis yang diajarkan materi Kelas Menulis Literasi, banyak membahas tentang pengembangan papan cerita. ”Bentuk pengajaran dengan sistem pendampingan dilanjutkan dengan pembahasan alur cerita, pohon cerita, pengembangan cerita inti, pemilihan kalimat, dan imajinasi cerita untuk pemecahan masalah,” jelasnya.
Pendampingan difokuskan pada diskusi berbagi, dan bertukar ide. Juga gagasan pengembangan cerita dari papan cerita, yang telah dibuat sebelumnya.
Dari hasil penelusuran tim Kantor Bahasa NTB, didapati fakta terkait sejarah perkembangan Desa Wisata Bilebante. Sebelum menjadi salah satu desa wisata terbaik di Bumi Gora, dulunya lokasi tambang galian C.
Hal ini cukup menarik untuk dikemas, bagaimana perubahan desa dari masa ke masa untuk berkembang menjadi lebih baik. Apakah dalam bentuk cerita anak, cerita daerah, maupun sejarah wisata yang bisa dicetak dalam bentuk buku saku.
Dikatakannya, hal ini tentu suatu kekayaan yang harus digarap bersama. ”Adapun cerita yang dikemas ini diperuntukkan untuk pembaca jenjang awal,” terang Puji.
Melalui layanan inovasi ini, tentu saja Kantor Bahasa NTB ingin mengintervensi kemajuan desa wisata di NTB. Dilakukan melalui literasi dengan pendampingan dalam menulis dan menarasikan tulisan-tulisan wisata. Legenda, kisah, dan cerita rakyat perlu dikemas dalam satu buku. ”Buku-buku ini nantinya dapat dibagikan dan diceritakan ke wisatawan yang berkunjung ke sini,” katanya.
Hal yang sama juga dilakukan pada Kelas Pengajaran Bahasa Inggris. Materi yang diberikan seputar penambahan kosakata percakapan dasar. Hal ini untuk membantu masyarakat dalam berkomunikasi dengan wisatawan asing.
Kehadiran Kantor Bahasa NTB dengan berbagai program unggulan dikemas menjadi cerita promosi wisata. ”Alhamdulillah, praktik baik yang telah dilakukan mulai bulan Februari ini diharapkan berjalan dengan baik dan maksimal,” pungkasnya. (yun/r9)