MATARAM–Business Sweden-The Swedish Trade and Invest Council atau Dewan Perdagangan dan Investasi Swedia dan Unram menggelar workshop. Kegiatan bertajuk ”Renewable Energy and Low Carbon Development in West Nusa Tenggara atau Energi Terbarukan dan Pembangunan Rendah Karbon di NTB, Jumat (26/8).
”Workshop ini bertujuan sebagai wadah berbagi tentang potensi, proyek dan rencana NTB dalam mengembangkan energi terbarukan dan pembangunan rendah karbon,” terang Rektor Unram Prof Bambang Hari Kusumo.

Selama kegiatan tersebut, para peserta workshop saling berbagi praktik dan contoh yang baik. Darinya diharapkan akan mengarah pada kerja sama dan kolaborasi antara Swedia dan NTB. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah, Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Unram Yusron Saadi, hingga Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia Gustav Dahlin. Ada juga Kepala Bappeda NTB H Iswandi dan Kepala Dinas ESDM Zainal Abidin.
Turut hadir pula Komisaris Perdagangan Swedia untuk Indonesia Erik Odar, CEO dari Eco Solutions Lombok John Higson, serta pemateri dari delegasi perusahaan Swedia.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Sistem Informasi Unram Yusron Saadi menyebut workshop ini mampu memberikan pemahaman yang lebih baik. Terutama tentang peluang potensial di NTB, secara khusus dalam pembangunan rendah karbon dan sektor energi. ”Tujuan workshop ini juga untuk dapat menetapkan potensi kerja sama yang strategis dengan Unram,” ujarnya.
”Saya berharap melalui diskusi ini dapat menjadi langkah awal kesepakatan yang akan dilanjutkan dengan kolaborasi-kolaborasi dan dapat mengeksplorasi potensi NTB,” sambung Yusron.
Selanjutnya Wakil Duta Besar Swedia untuk Indonesia Gustav Dahli menginginkan, workshop tersebut menjadi sarana menemukan solusi tepat. Utamanya untuk menunjang program-program pemerintah berkaitan dengan energi terbarukan. ”Juga dapat membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan Swedia yang ada untuk berkolaborasi bersama pemerintah dan juga Unram sebagai universitas besar di NTB,” sambungnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah juga menuturkan komitmen kuat pemerintah NTB terkait energi terbarukan. Dirinya bahkan memaparkan potensi-potensi sumber daya di beberapa sektor yang ada di NTB. Termasuk rencana atau program jangka panjang NTB dalam hal penggunaan energi terbarukan. Tak ketinggalan isu-isu terkait serta solusi yang diberikan.
”Kita punya tujuan di tahun 2050, Provinsi NTB bisa menuju net zero emission (nol emisi karbon, Red),” ungkapnya.
Workshop tersebut dibagi menjadi dua inti acara. Sesi pertama diisi dengan presentasi-presentasi dari Kepala Bappeda NTB H Iswandi dan Kepala Dinas ESDM NTB Zainal Abidin. Juga beberapa perusahaan Swedia.
Terdapat beberapa delegasi perusahaan Swedia yang hadir dan memberikan presentasi dalam workshop tersebut. Diantaranya John Higson dari Eco Solutions Lombok, Fikret Tumer dari Ecobarge, Lars Vanelid dari Hexicon, Matthew Schneider dari Our Ecolution Firdaus Wajdi dari Waves4Power, dan Rushikesh Dikule dari Valmet. Teti Zubaidah, ketua Pusat Unggulan Iptek Geomagnetik Unram juga memberikan presentasi.
Sesi kedua workshop diisi dengan sesi diskusi kelompok. Para partisipan workshop dibagi menjadi tim biru dan tim hijau. Tim biru membahas topik-topik terkait peluang serta proyek kemaritiman dan dimoderatori oleh Paul Westin dari Swedish Energy Agency. Sedangkan tim hijau membahas tentang agro, kehutanan, limbah, dan biomassa. Serta mengindentifikasi beberapa peluang proyek yang dapat dieksplorasi lebih lanjut dalam energi hijau. Dimoderatori oleh Helena Bernland yang juga dari Swedish Energy Agency. Dalam kegiatan ini ada juga beberapa mahasiswa yang terlibat. (yun/r9/*)