MATARAM-Ketua DPD Partai Demokrat NTB TGH Mahally Fikri akhirnya menunaikan nazarnya dengan membawa 200 porsi Ayam Taliwang dan 2021 tusuk sate Rembiga ke DPP Partai Demokrat.
Nazar itu diucapkannya ketika Demokrat masih menghadapi prahara dualisme munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara yang menunjuk KSP Moeldoko sebagai Ketua Umum pengganti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Saat itu Mahally berikrar menyiapkan makanan yang dimaksud bila Kemenkumham menolak berkas KLB Deli Serdang.
“Betul. Mendadak karena menyesuaikan dengan ultah Sekjen,” kata Mahally, kemarin (1/7).
Mahally menuturkan makanan itu dibawa pada hari Senin (28/6). Namun sayang kegiatan yang diharapkan sebagai bentuk kesyukuran atas kemenangan kubu AHY melawan kubu Moeldoko itu tidak bisa dihadiri Ketua Umum ataupun Sekjen H Teuku Riefky Harsya yang sedang berulang tahun.
“Ternyata hari Senin itu Ketum, Sekjen, dan beberapa petinggi Demokrat tidak bisa datang karena kondisi Covid yang makin mengganas,” tuturnya.
Bahkan sejumlah petinggi partai Demokrat terpapar Covid-19. “Beberapa orang hasil PCR-nya positif, termasuk istri Ketum Ibu Annisa Pohan,” jelasnya.
Namun kegiatan mensyukuri kemenangan AHY melawan Moeldoko itu tetap berlangsung penuh makna. Walaupun digelar sederhana dan terbatas mengingat situasi Covid.
Di acara itu hadir Ketua DPD Bali I Made Mudartha, Ketua DPD Sulawesi Selatan Ni’matullah serta Ketua DPD Kalimantan Timur Bapak Syaharie Jaang, dan beberapa pengurus DPP yang sempat hadir.
Namun di balik upaya Mahally yang menyebut membayar nazar itu, muncul rumor miring yang menyebut Mahally tak hanya sekadar membayar nazar. Tetapi terbaca pula sebagai upaya mengambil hati Tim Tiga menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat NTB.
Seperti diketahui Tim Tiga terdiri atas Ketua Umum, Sekjen, dan Kepala BPOKK. Merekalah yang berhak menentukan siapa pemimpin Demokrat provinsi dari calon ketua yang telah mendapat dukungan 20 persen suara DPC.
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Mahally tegas membantah. “Tidak ada yang begitu-begitu. Ayam dan Sate itu adalah Nazar kami ketika menghadapi KLB (yang memilih) Moeldoko,” tepisnya.
Seperti diketahui, sampai saat ini DPD Demokrat NTB masih menunggu jadwal dari DPP Partai Demokrat untuk pelaksaan Musda. Salah satu anggota partai Demokrat yang duduk sebagai anggota fraksi HM Rais Ishak, memperkirakan Musda akan digelar pada Bulan Agustus. “Kemungkinan Agustus,” prediksinya. (zad/r2)