MATARAM-Bawaslu akan memanggil sejumlah Kepala Daerah, Kepala Desa (Kades), Camat, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terlibat dalam kunjungan Bakal Calon (Balon) Presiden Anies Baswedan di NTB dari tanggal 30-31 Januari 2023.
Salah satu yang diundang klarifikasi adalah Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy. Pada saat kunjungan Anies di Lombok, Sukiman, terlihat menyambut kedatangan Anies di Bandara Internasional Lombok (BIL). Kemudian mendampingi Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berkeliling ke sejumlah lokasi pertemuan.
Menanggapi undangan klarifikasi itu, Sukiman Azmy menegaskan siap datang. Dipastikan klarifikasi nanti tidak berwakil, melainkan dirinya akan datang langsung ke Bawaslu Lombok Timur. “Undangan untuk klarifikasi insya Allah saya akan hadiri, terima kasih,” tegasnya, pada Lombok Post, kemarin (2/2).
Bawaslu sebelumnya menduga ada pelanggaran yang dilakukan Sukiman. Kapasitasnya sebagai Bupati Lombok Timur seharusnya tidak menghadiri kegiatan politik kecuali telah cuti, sehingga bebas dari memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan politik. Berikutnya ia diduga menyampaikan konten seruan atau ajakan memilih Anies Baswedan, padahal lonceng tahapan kampanye belum berbunyi.
Namun demikian, Sukiman enggan menanggapi berbagai dugaan pelanggaran yang disampaikan Bawaslu. Secara normatif dikatakan akan hadir dan baru akan mengetahui konteks yang mana dugaan pelanggaran yang dilakukannya.
Sehingga dirinya dapat memberikan klarifikasi. “Masalahnya akan jadi jelas setelah pertemuan nanti,” pendeknya.
DPW Partai NasDem NTB juga menanggapi rencana pemanggilan sejumlah pihak yang disebut terlibat dalam kunjungan Anies. NasDem NTB sebagai panitia penyambutan di daerah menegaskan tidak pernah mengeluarkan perintah pada kader atau pengurus mengerahkan Aparatur Sipil Negara (ASN). “Pertama, DPW Partai NasDem tidak ada instruksi dan perintah untuk mengerahkan ASN,” kata Sekretaris DPW Partai NasDem NTB Wahidjan, kemarin (2/2).
Namun bila dugaan Bawaslu terbukti benar ada ASN di acara kunjungan Anies, maka itu harus dipahami sebagai ekspresi politik. “Sehingga jika ada keterlibatan ASN di lapangan dalam rangka kunjungan Pak Anies mohon di pahami sebagai bentuk kecintaan terhadap Pak Anies,” katanya.
Tingginya antusiasme masyarakat menghadiri kunjungan silaturahmi Anies tak bisa dibendung NasDem. Banyak orang merasa memiliki kedekatan emosional hadir ke lokasi acara. Namun dipastikan, acara tersebut bukan kampanye politik melainkan silaturahmi kebangsaan. “Sehingga kalaupun mereka ada di lapangan maka itu merupakan inisiatif pribadi ASN tersebut,” ujarnya.
Bahkan kalaupun Bawaslu menginginkan keterangan dari NasDem, Wahidjan memastikan kesiapan pihaknya memenuhi undangan klarifikasi. “Kami siap memberikan klarifikasi apabila dibutuhkan,” tegasnya. (zad/r2)
