Selasa, 28 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023

Sari Yuliati : Waspadai Politik Adu Domba Agama dan Pancasila

MATARAM-Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Dapil Pulau Lombok Sari Yuliati meminta pada mahasiswa lebih hati-hati menjelang tahun politik 2023 dan 2024. Mewaspadai narasi kampanye yang dapat merusak kerukunan di tengah masyarakat. Semisal narasi yang berupaya untuk mempertentangkan antara agama dan Pancasila demi kepentingan sesaat.

“Fenomena ini, suka atau tidak suka muncul demi kepentingan politik sesaat, baik di Pilpres maupun Pileg,” katanya, Kamis (1/12).

Secara narasi hal seperti itu memang tidak ada batasan secara eksplisit dalam politik. Tetapi potensi kerusakan yang diakibatkan sangat fatal bagi harmonisasi masyarakat.

“Memang sah-sah saja, sebab dalam politik how to influence people, tapi ingat jangan sampai lengah dan terlena,” imbuhnya saat memberikan materi di acara Bedah Musik Kebangsaan yang digelar BPIP di Universitas Mataram.

Dikatakannya, politisi yang kerap membenturkan antara agama dan Pancasila dianggap tidak paham adanya hubungan erat antara keduanya. Pancalita dengan lima sila yang dapat diperas menjadi Trisila, lalu dapat pula di rangkum dalam satu sila atau Eka sila menghadirkan sila pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa sebagai muara semuanya.

Baca Juga :  Unram Tambah Empat Guru Besar

Sila pertama itu memberikan tafsir yang amat luas bahwa agama cikal bakal dari lahirnya Pancasila. Mahasiswa dikatakan harus memahami itu dengan baik dan mengajak mereka ikut terjun melawan narasi adu domba. Terutama oleh politisi yang mencari keuntungan politik dengan membenturkan agama dan Pancasila.

“Mahasiswa harus jadi speaker di tengah masyarakat,” serunya di hadapan ratusan mahasiswa Unram.

Dikatakan memang tidak ada batasan khusus bagaimana seseorang berstrategi secara politik. Sehingga banyak yang menganggap hal itu sah-sah saja dalam politik. Tanpa memikirkan dampak besar kerusakan yang muncul akibat narasi yang mengadu domba. “Sah-sah saja politisi membuat strategi demikian, tapi kalau kita larut dalam narasi itu tentu itu yang salah, maka kita harus mampu menjadi pionir mendudukkan dengan benar apa itu agama dan bagaimana seharusnya kita memahami Pancasila,” bebernya.

Baca Juga :  Demokrat NTB : Anggota Tersangkut Hukum, Bakal Dinonaktifkan

Pada kesempatan itu, ia juga mendorong agar BPIP untuk lebih kreatif dalam membumikan nilai-nilai Pancasila. Upaya seperti bedah musik yang bermuatan nilai kebangsaan diharapkan lebih memperkukuh nilai Pancasila di kalangan Milenial.

“Kita membutuhkan langkah cerdas membumikan Pancasila di era keterbukaan dan budaya barat yang dengan mudah masuk ke ruang-ruang kita,” ujarnya.

Fraksi Golkar dikatakan memiliki komitmen kuat untuk mendorong dan mendukung program BPIP. Sehingga dampaknya dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat yang paling bawah. Sebagai gebrakan dalam menginternalisasi nilai luhur Pancasila. “Atau bisa lebih kreatif lagi melalui konten film dan lain-lain,” harapnya. (zad/r2)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks