MATARAM-Pengunduran diri Sitti Rohmi Djalilah sebagai Ketua DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) NTB dinilai tak mempengaruhi keberlanjutan pasangan duet Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah atau Zul-Rohmi Jilid II.
Ini ditegaskan langsung oleh Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) NTB Yek Agil Al Haddar. Partai yang didominasi warna oranye-putih itu menyebut sosok Rohmi Djalilah memiliki kekuatan personal.
“Sebenarnya politik ini sangat dinamis ya, kalau bicara soal Bu Rohmi yang keluar sebagai ketua NasDem, (PKS menilai) posisi Bu Rohmi memiliki kekuatan sendiri,” ucapnya, Selasa (29/11/2022).
Yek Agil menegaskan saat pencalonan pasangan Zul-Rohmi terdahulu PKS tidak berkoalisi dengan Partai Nasdem. PKS saat itu berkoalisi dengan Partai Demokrat dan PKB.
Dalam konstalasi politik ini, lanjut Wakil Ketua III DPRD NTB ini, harus dapat membedakan antara kekuatan partai politik dan kekuatan personal. Sehingga dalam konteks gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), PKS melihat lebih dulu seberapa besar dominasi kekuatan personal calon pendamping.
“Dan kadang yang dominan itu kekuatan personal, setelah itu baru mainnya kekuatan mesin partai,” ucapnya.
PKS meyakini, pilihan Wagub Rohmi keluar dari NasDem tentu dengan pertimbangan matang. Terlepas apakah nantinya berpengaruh pada Pilkada 2024, partai menyerahkan sepenuhnya kepada Gubernur NTB Zulkieflimansyah.
“Pak Gubernur punya PKS, apapun pilihannya akan dilaksanakan. Sedangkan Bu Wagub, saya pikir dengan kekuatan personalnya tentu memiliki mesin politik sendiri nantinya,” tandas Yek Agil.
Diberitakan sebelumnya, secara resmi Sitti Rohmi Djalilah mengundurkan dirinya sebagai Ketua DPW Partai NasDem NTN digantikan Willy Aditya-Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR RI. Salah satu alasan pengunduran diri Rohmi adalah pertimbangan keluarga.
Ini berdasarkan keputusan DPP NasDem dengan SK Nomor:558/Kpts/DPPNasDem/II/2022. Dengan keluarnya SK ini maka SK Nomor: 229/Kpts/DPPNasDem/V/2022 tidak lagi berlaku. (ewi/r10)