PRAYA-Sampai Senin (4/10) jumlah warga Lombok Tengah yang sudah divaksin sebanyak 507.532 jiwa. Sementara target dari total yang divaksin sebanyak 540 ribu jiwa. Kendati Selasa (5/10) hari terakhir gerakan vaksinasi masal, namun kegiatan penyuntikan masih jalan terus.
“Untuk data per hari ini (5/10), baru bisa kita update tengah malam nanti,” kata Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan (Dikes) Loteng Hasyim pada Lombok Post.
Dikatakan, setiap harinya, vaksinasi dilakukan sampai malam. Begitu dirasa cukup, barulah data yang ada dikumpulkan ke setiap puskesmas. Kemudian puskesmas kembali melaporkannya ke dikes. “Jika dirata-ratakan per hari 12.000 orang disuntik vaksin, maka data per hari ini (5/10) mencapai 519.532. Ini kurang lebih,” ujarnya.
Artinya, tinggal sedikit lagi memenuhi target vaksinasi. “Sehingga kita pastikan herd immunity warga Loteng terbangun dengan cepat,” kata Hasyim.
Dia menekankan, yang pasti Gumi Tatas Tuhu Trasna siap menjadi tuan rumah World Superbike (WSBK) November mendatang. Sambil menunggu dan sambil jalan, program vaksinasipun tetap dan terus menyasar warga di tingkat akar rumput, hingga anak-anak didik di sekolah dan madrasah.
“Sekarang sistem mobilisasi masa juga kami ganti dengan cara lain,” tegas Hasyim.
Tim tenaga kesehatan mendatangi rumah-rumah warga guna disuntik vaksin. Menurut dia, cara semacam itu mulai dijalankan kemarin. Itu karena, nakes dan petugas di lapangan mengalami kesulitan dalam memobilisasi masa.
Saat pengumuman vaksinasi disampaikan lewat pengeras suara masjid dan musala warga justru cepat-cepat meninggalkan rumah. “Vaksinasi jalan dan imbauan protokol kesehatan juga tetap jalan,” kata Kapolsek Batukliang Iptu I Gede Gisiyasa, terpisah.
Seperti yang dijalankannya di Pasar Barabali, Desa Barabali. Di tempat itu, pihaknya meminta pedagang dan pengunjung yang belum divaksin segera keluar dari pasar. Lalu mendatangi tempat vaksinasi, tepatnya depan Pasar Barabali atau Kantor Desa Barabali.
“Ini sebagai salah satu senjata menekan penularan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dikatakannya, senjata lain yakni, tetap memakai masker dan rajin-rajin mencuci tangan, atau sebagaimana yang tertuang dalam aturan prokes.
Sementara itu, Dandim 1620/Loteng Letkol Inf I Putu Tangkas Wiratawan menceritakan, berbagai macam cara anggotanya mengajak warga agar mau disuntik vaksin. Salah satunya, seperti yang dilakukan Babinsa Desa Tampak Siring, Kecamatan Batukliang Utara Serka Lalu Ahadi.
“Yang bersangkutan sampai berdebat dengan seorang nenek berusia 75 tahun,” papar Tangkas sembari tersenyum.
Dalam perdebatan lucu dan menggelitik itu, sang nenek menolak disuntik vaksin. Dengan alasan tubuhnya kebal dari segala macam penyakit. Namun, setelah dibujuk babinsa, sang nenekpun akhirnya mau disuntik vaksin. (dss/r5)