PRAYA-Pemkab Loteng terus berupaya menggenjot pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Salah satunya di RSUD Praya.
“Tapi seiring dengan bertambahnya pelayanan di rumah sakit, berdampak pula pada kurangnya tenaga kesehatan,” kata Direktur Utama RSUD Praya dr Mamang Bagiansah, Kamis (16/3).

Dia menuturkan, pertambahan pelayanan itu dengan hadirnya dokter spesialis jantung, dokter spesialis paru, pelayanan cuci darah termasuk perluasan Unit Perawatan Intensif (ICU) dan lainnya. “Dari pertambahan pelayanan ini maka sesungguhnya kita kekurangan perawatnya,” kata dia.
Pihaknya pun sudah menghitung ulang kebutuhan perawat rumah sakit. Jumlahnya 80 lebih perawat. Selain itu akan direkrut juga tenaga kesehatan yang mendorong pasien menuju UGD dan asisten apoteker.
“Asisten apoteker ini kita butuhkan agar tidak terjadi antrean panjang pasien dan keluarga pasien,” jelasnya.
Mamang merincikan, jumlah tenaga kesehatan di RSUD Praya sekitar 800 orang lebih. Sebagian besar adalah PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Namun karena keterbatasan anggaran yang dimiliki, ditambah 80 orang perawat yang dibutuhkan hanya sebagian atau 50 orang perawat yang dapat diserap.
“Untuk mencari 50 ini, kami pun rekrutmen mereka namun tidak terbuka dengan pertimbangan agar pelamar tidak terlalu banyak, butuh proses panjang. Jadi sebatas informasi berjalan, kalau ada yang tahu silakan melamar,” paparnya.
Rumah sakit yang dengan akreditasi paripurna ini masih di posisi Tipe C, kata Mamang, rumah sakit masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) dari sub spesialis. Artinya, minimal dua orang spesialis pada setiap pelayanan dasar.
“Selain itu belum adanya pendukung pelayanan rumah sakit lain milik pemkab di bawah tipe B atau tipe C. Semoga dengan adanya rencana (pembangunan rumah sakit) di bagian utara bisa segera terealisasikan, sehingga alur rujukan pasien secara berjenjang bisa terselenggara dengan baik,” pungkas Mamang. (ewi/r5)