PRAYA-Dinas Pariwisata (Dispar) Loteng mencatat, dari total 61 desa wisata sebanyak empat desa wisata masuk kategori mandiri setelah diberikan surat keputusan (SK) Bupati Loteng. Empat desa itu, yakni Desa Wisata Jango, Desa Hijau Bilebante, Desa Wisata Bonjeruk dan Desa Wisata Aik Berik.
Kepala Dispar Loteng Lendek Jayadi mengatakan, pengembangan desa wisata terbagi menjadi beberapa kategori, yakni mandiri, maju, berkembang, dan rintisan. Dari 61 desa wisata tersebut telah dilakukan kurasi untuk meningkatkan kapasitas pengelolaannya. “Dari 61 desa wisata itu, sebanyak 38 yang lulus kurasi,” katanya

Selanjutnya, dari 38 desa wisata yang telah lulus kurasi tersebut ada empat desa wisata masuk kategori mandiri, lima desa wisata masuk kategori maju, sembilan desa wisata berkembang, sebelas desa wisata masuk kategori rintisan serta sembilan desa wisata di bawah rintisan. “Sisanya, 23 desa wisata itu yang masih belum bisa berkembang,” kata Lendek.
Ia mengatakan, dinamika dalam pengembangan desa wisata tersebut cukup banyak. Ada yang bisa memanfaatkan peluang dan yang lemah dalam mengambil peluang. Sehingga pemerintah daerah saat ini melakukan kurasi untuk meningkatkan pengembangan desa wisata dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pengembangan desa wisata, sambungnya, merupakan sektor pembangunan berbasis desa. Sehingga pemerintah daerah tetap memberikan pembinaan terhadap 139 desa di Loteng.
Potensi desa itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Contohnya, desa wisata bisa menjadi penyangga pengembangan pariwisata di Mandalika,” katanya. (ewi/r5)