PRAYA-Permodalan Nasional Madani (PNM), menyiapkan modal usaha bagi warga prasejahtera di Lombok Tengah. Nilainya mencapai Rp 2 juta per kelompok, dengan masa pinjaman selama satu tahun. Bunga nya rendah, kalau dihitung total pengembalian menjadi Rp 2,5 juta saja per tahun.
“Yang Rp 500 ribu nya itu, kita siapkan subsidi. Insya Allah, akan dibantu Baznas,” kata Bupati Loteng HM Suhaili FT, dalam acara penandatanganan kerja sama dengan PNM di jalan raya pendopo bupati, kemarin (27/2).
Dihadapan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PNM Muhammad Kudrat Gunadi, Wakil Bupati HL Pathul Bahri, Sekda HM Nursiah dan para pejabat SKPM lainnya. Suhaili berharap, melalui perjanjian kerja sama itu, PNM secepatnya membantu para warga prasejahtera.
Karena selama ini, diakuinya kebanyakan warga mengandalkan bank rontok. Disatu sisi, bank yang satu itu memiliki bunga besar. Kalau mengajukan pinjaman Rp 500 ribu saja misalnya, yang dicairkan hanya Rp 400 ribu. Sisanya, Rp 100 ribu konon biaya administrasi dan lain-lain. Itu belum dihitung dengan pengembalian pinjaman.
Pertanyaannya, tutur Suhaili kenapa warga menyukai bank rontok. Itu karena, alur birokrasinya pendek, tidak ribet dan berbelit-belit. Berbeda dengan bank-bank pada umumnya. “Insya Allah, PNM sebagai perusahaan milik negara, akan mempermudah,” ujar politisi Golkar tersebut.
Satu tujuan dari itu semua, tambah Suhaili agar warga tidak lagi terpuruk dalam kondisi kemiskinan. “Kami percaya, butuh beberapa tahun saja kemiskinan di Loteng turun drastis,” Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko PNM Muhammad Kudrat Gunadi.
Dalam kesempatan itu, kedua belah pihak menandatangani kerja sama. Kemudian, meninjau stan. Ada yang menjual kerajinan anyaman rotan, anyaman bambu, kain-kain songket hingga kuliner. “Saya melihat industri kreatif di Loteng sudah ada, tinggal didukung saja,” lanjut Gunadi.(dss/r2)