Lombok di pedalaman abad 18 telah membuka diri terhadap perdagangan antar bangsa. Karena itu ragam mata uang dunia ditransaksikan disini. Tentu saja dengan Kepeng Bolong sebagai mata uang utama. Bagaimana nilai tukarnya?
Tumbuhnya gerakan Islam yang dibawa para pendatang maupun para mukimin Lombok di Tanah Suci turut memberi andil dalam sejumlah perlawanan di penghujung Abad 19. Pemberontakan para Petani Praya di tahun 1891 contohnya.
Runtuhnya Kerajaan Mataram di tahun 1894 benar-benar mengubah keadaan sosial masyarakat Lombok. Belanda secara mutlak berkuasa dan menampakkan wajah kolonial yang sebenarnya. Bahkan lebih buruk dari penguasa yang digulingkan
Jauh sebelum narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya) dilarang seperti saat ini, Hindia Belanda pernah kaya raya dari monopoli Opium (candu). Uang hasil penjualan barang memabukkan menggerakkan perekonomian, membiayai pembangunan rel kereta api, jalan raya, pelabuhan hingga perang.
Jauh sebelum Ampenan sohor sebagai pelabuhan besar, Tanjung Karang pernah menjadi bandar utama yang disinggahi kapal-kapal dunia. Namun perang saudara yang meletus tahun 1838-1839 mengakhiri riwayat pelabuhan ini. Ia limbung dan tak pernah bangkit lagi hingga kini.
206 tahun lalu, tepatnya tengah bulan April 1815 Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus. Letusan paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah manusia modern. Bukan hanya Sumbawa, tapi dampak ledakan ini melanda penjuru dunia.
Suatu pagi di Ampenan sekitar bulan Juni 1856. Kengerian meneror warga kota pelabuhan ini ketika seorang pria berlari mengamuk ke penjuru kota dan hendak menebas siapapun yang ditemuinya.
Lombok di pedalaman abad 18 telah membuka diri terhadap perdagangan antar bangsa. Karena itu ragam mata uang dunia ditransaksikan disini. Tentu saja dengan Kepeng Bolong sebagai mata uang utama. Bagaimana nilai tukarnya?
Tumbuhnya gerakan Islam yang dibawa para pendatang maupun para mukimin Lombok di Tanah Suci turut memberi andil dalam sejumlah perlawanan di penghujung Abad 19. Pemberontakan para Petani Praya di tahun 1891 contohnya.
Runtuhnya Kerajaan Mataram di tahun 1894 benar-benar mengubah keadaan sosial masyarakat Lombok. Belanda secara mutlak berkuasa dan menampakkan wajah kolonial yang sebenarnya. Bahkan lebih buruk dari penguasa yang digulingkan
Jauh sebelum narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya) dilarang seperti saat ini, Hindia Belanda pernah kaya raya dari monopoli Opium (candu). Uang hasil penjualan barang memabukkan menggerakkan perekonomian, membiayai pembangunan rel kereta api, jalan raya, pelabuhan hingga perang.
Jauh sebelum Ampenan sohor sebagai pelabuhan besar, Tanjung Karang pernah menjadi bandar utama yang disinggahi kapal-kapal dunia. Namun perang saudara yang meletus tahun 1838-1839 mengakhiri riwayat pelabuhan ini. Ia limbung dan tak pernah bangkit lagi hingga kini.
206 tahun lalu, tepatnya tengah bulan April 1815 Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus. Letusan paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah manusia modern. Bukan hanya Sumbawa, tapi dampak ledakan ini melanda penjuru dunia.
Suatu pagi di Ampenan sekitar bulan Juni 1856. Kengerian meneror warga kota pelabuhan ini ketika seorang pria berlari mengamuk ke penjuru kota dan hendak menebas siapapun yang ditemuinya.
Lombok di pedalaman abad 18 telah membuka diri terhadap perdagangan antar bangsa. Karena itu ragam mata uang dunia ditransaksikan disini. Tentu saja dengan Kepeng Bolong sebagai mata uang utama. Bagaimana nilai tukarnya?
Tumbuhnya gerakan Islam yang dibawa para pendatang maupun para mukimin Lombok di Tanah Suci turut memberi andil dalam sejumlah perlawanan di penghujung Abad 19. Pemberontakan para Petani Praya di tahun 1891 contohnya.
Runtuhnya Kerajaan Mataram di tahun 1894 benar-benar mengubah keadaan sosial masyarakat Lombok. Belanda secara mutlak berkuasa dan menampakkan wajah kolonial yang sebenarnya. Bahkan lebih buruk dari penguasa yang digulingkan
Jauh sebelum narkoba (narkotika dan obat/bahan berbahaya) dilarang seperti saat ini, Hindia Belanda pernah kaya raya dari monopoli Opium (candu). Uang hasil penjualan barang memabukkan menggerakkan perekonomian, membiayai pembangunan rel kereta api, jalan raya, pelabuhan hingga perang.
Jauh sebelum Ampenan sohor sebagai pelabuhan besar, Tanjung Karang pernah menjadi bandar utama yang disinggahi kapal-kapal dunia. Namun perang saudara yang meletus tahun 1838-1839 mengakhiri riwayat pelabuhan ini. Ia limbung dan tak pernah bangkit lagi hingga kini.
206 tahun lalu, tepatnya tengah bulan April 1815 Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus. Letusan paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah manusia modern. Bukan hanya Sumbawa, tapi dampak ledakan ini melanda penjuru dunia.
Suatu pagi di Ampenan sekitar bulan Juni 1856. Kengerian meneror warga kota pelabuhan ini ketika seorang pria berlari mengamuk ke penjuru kota dan hendak menebas siapapun yang ditemuinya.