Selasa, 28 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023

Berminat Menanam Bawang Merah Sanren, Belajar ke Desa Tirtanadi Yuk!

SELONG-Penanaman bawang merah Sanren telah mulai dikembangkan oleh petani di Desa Tirtanadi, Kecamatan Labuhan Haji. Salah seorang petani asal Tirtanadi Ruspan telah mengembangkan jenis bawah merah yang mampu ditanam dengan hasil baik di musim panas atau pun hujan tersebut.

“Bawang merah sanren tidak seperti bawang merah pada umumnya. Bibitnya kita semai dulu, tidak seperti bawah merah umbian yang bisa langsung ditanam di sawah,” kata Ruspan.

Ruspan telah menanam bawang merah sanren di lahan seluas 40 are. Ia menerangkan, pengembangan bawang merah sanren yang dilakukan merupakan yang pertama di NTB.

Kendati memiliki pola tanam yang berbeda, keuntungan menanam bawang merah jenis  yang bisa tumbuh dengan baik segala cuaca memiliki keuntungan tersendiri bagi Ruspan. Apalagi di Tirtanadi, tidak jarang petani bawang merugi ketika harga anjlok karena hasil panen tidak bagus.

Baca Juga :  Pengelola SLL Sebut Ada Potensi Konservasi Penyu di Pantai Labuhan Haji

Ruspan menerangkan, keuntungan lain dari bawang merah jenis sanren adalah harga bibit. Jika bibit bawang umbi dalam satu kuintal dibeli dengan harga Rp 5 juta, bibit bawang merah sanren dibeli seharga Rp 3,5 juta per kuintal. “Ini lebih menguntungkan,” jelas Ruspan.

Sejauh ini, tidak banyak petani yang memahami bagaimana menanam bawang jenis ini. Namun dengan hasil yang diperoleh, Ruspan mengatakan jika petani lainnya sudah banyak yang mulai berminat untuk menanam bawang merah sanren.

Di musim penghujan seperti ini, Ruspan berani menanam bawang. Kendati hasil panen yang diperoleh 1 kuintal per are. Berbeda dengan musim panas yang bisa mencapai 1,5 sampai 2 kuintal per are. “Kita berani menanam pada musim penghujan karena nanti di musim panas harganya akan naik,” terangnya.

Baca Juga :  Gema Lotim Soroti Tata Kelola Rumah Sakit

Penanaman bawang merah sanren memang membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak dari bawang merah umbi. Ia menerangkan, dibutuhkan sekitar 80 orang buruh untuk 1 hektare lahan tanam. Jumlah tersebut ditambah lagi dengan tenaga untuk mengurus pembibitan.

Adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk organik. Dijelaskan, kendati kebutuhan tenaga kerja lebih banyak, namun pupuk yang dibutuhkan lebih sedikit dibanding bawang merah umbi. (tih/r5)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks