MATARAM-Pelatda desentralisasi selama Januari rupanya belum bisa diikuti cabor secara penuh. Salah satunya cabor catur. Pengprov Percasi NTB memilih memulangkan atlet-atletnya di awal Januari ini.
”Memang kita pulangkan dulu. Karena kita belum memiliki anggaran untuk menjalankan pelatda desentralisasi,” ujar Ketua Pengprov Percasi NTB Abdullah Djais, Senin (4/1).
Pria yang akrab disapa Dul ini menambahkan, pihaknya sudah mengetahui jika pelatda sentralisasi untuk sementara dibubarkan dan diganti dengan pelatda desentralisasi. Dimana semua prosesnya dilaksanakan oleh pengprov cabor.
”Untuk menjalankan pelatda desentralisasi ini kan butuh anggaran. Nanti jika sudah ada anggaran untuk menalangi dulu, mereka kita panggil kembali. Karena anggaran dari pemerintah atau KONI belum keluar,” jelasnya.
Menurut Dul, selama dipulangkan atlet-atlet tetap berlatih secara online. Metode ini sebelumnya juga diterapkan saat atlet-atlet NTB dipulangkan karena pandemi covid-19 mulai merebak dan menjalani latihan mandiri.
Ketua KONI NTB H Andy Hadianto menjelaskan, dengan pelatda desentralisasi maka cabor yang berperan dan bertanggung jawab. Sebaiknya atlet tidak dipulangkan dan tetap berlatih dibawah pengawasan pengprov cabor.
”Memang untuk awal tahun cabor yang harus menanggung kebutuhan atlet dan pelatih. Sambil menunggu distribusi anggaran dari pemerintah,” tandasnya. (puj/r8)