Untuk mewujudkan visi dan menjalankan proses bisnisnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus meng-create value, baik economic maupun social value. Terkait hal ini, kontribusi nyata yang diwujudkan oleh perseroan, salah satunya dengan menjalin hubungan baik bersama media atau jurnalis di Tanah Air.
Pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi XI Jakarta, Selasa (24/1), Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Sunarso menyebut bahwa terdapat beberapa hal yang akan mempengaruhi industri perbankan nasional kedepan. Mulai dari bonus demografi, praktik ESG hingga keberadaan financial technology (fintech).
Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja, dan kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0 ini terus dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, salah satunya adalah melalui inisiasi kegiatan Pemagangan Mahasiswa/i di Indonesia.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai salah satu bank dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk meningkatkan keamanan simpanannya. Hal tersebut tak lepas dari berbagai modus penipuan online yang terus bermunculan di masyarakat.
Capaian kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang cemerlang dan terus menjalankan transformasi berkelanjutan tak terlepas dari keberhasilan Direktur Utama BRI Sunarso dalam memimpin. Kepemimpinannya yang mampu membawa BRI melewati pandemi dengan baik mendapatkan apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak.
Peningkatan dan pendalaman inklusi keuangan serta penguatan penerapan prinsip Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (tata kelola yang baik) atau ESG menjadi salah fokus PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Peran strategis BRI di kedua hal tersebut menjadi aspek penting dalam mewujudkan kesejahteraan ekonomi Indonesia yang merata.
Eva Harlia perempuan asal Dusun III Desa Pantai Cermin kanan, Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara, telah berkecimpung selama 13 tahun di dunia seni kerajinan anyaman pandan. Usaha kerajinan anyaman pandan bernama "Menday Gallery and Souvenir".
BRI yang dinahkodai Sunarso mengusung langkah transformasi berkelanjutan atau BRIvolution 2.0. Kepiawaian Sunarso merajut transformasi diperlihatkan dengan mewujudkan visi BRI sebagai “The Most Valuable Banking Group in South East Asia & Champion of Financial Inclusion” di tahun 2025.
Disrupsi digital yang terjadi di industri perbankan memaksa perbankan untuk melakukan tranformasi agar tetap dapat bertahan dan bersaing. Adanya pandemi yang terjadi merubah pola konsumsi masyarakat ke arah digital dan pada ujungnya mendorong perbankan mengakselerasi proses transformasi menuju perbankan digital.
World Bank dalam laporannya yang berjudul “Is a Global Recession Imminent?” memprediksi kemungkinan terjadinya resesi ekonomi global pada tahun 2023. Berkaitan dengan hal tersebut, Presiden Joko Widodo mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk optimistis menghadapi kondisi perekonomian tahun ini yang masih dengan penuh ketidakpastian.