Periode kepengurusan HM Suhaili FT di Golkar NTB telah habis. Hal ini mengacu pada SK nomor 86/DPP/Golkar/2016 tentang Pengangkatan, Pengesahan Komposisi dan Personalia DPD Partai Golkar NTB masa bakti 2016-2021.
Panggung politik H Ahyar Abduh di ambang usai. Pada pertengahan Februari mendatang, wali kota dua periode itu akan melepas jabatan prestisiusnya sebagai Wali Kota Mataram.
Dua kader DPD II Patai Golkar Mataram masuk radar bursa calon Ketua DPD I Golkar Provinsi NTB. Mereka adalah H Ahyar Abduh dan H Mohan Roliskana. Menyikapi hal ini lantas siapa yang bakal dijagokan Golkar Mataram?
H Mohan Roliskana menegaskan komitmennya mengemban amanah partai. Termasuk bila ditugaskan menakhodai DPD Golkar Provinsi NTB. “Tidak ada pilihan untuk tidak siap jika ada perintah partai,” katanya, kemarin (12/1).
Selain nama HM Suhaili FT dan H Ahyar Abduh, muncul nama baru. Yakni H Mohan Roliskana. Bahkan, peluang Mohan dinilai jauh lebih besar di banding Ahyar. “Pak Mohan memiliki kans. Lebih menjanjikan pak Mohan ketimbang pak Ahyar,” kata Pengamat Politik H Muhammad Ali.
Peta persaingan Kursi Ketua DPD Partai Golkar NTB semakin berwarna. Sejumlah figur baru diperbincangkan layak tampil dan bertarung dengan dua figur kuat sebelumnya: H Ahyar Abduh dan HM Suhaili FT.
Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Provinsi NTB hingga kemarin belum mendapat jadwal dari DPP Partai Golkar. Alhasil pelaksanaan Musda masih menjadi tanda tanya sampai hingga saat ini.
Beberapa kali panitia daerah mengusulkan tanggal pelaksanaan Musda. Tetapi tidak ada satupun yang sesuai dengan harapan. “DPP yang tentukan jadwalnya,” kata politisi Golkar NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda, Senin (24/8).
Politisi Golkar H Misbach Mulyadi melihat status kepengurusan DPD Golkar Provinsi NTB saat ini dibawah kendali penuh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar. “Kalau dilihat dari sisi aturan saya berpandangan seperti itu,” katanya, Kamis (6/8).
Terhitung sudah empat kali Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Provinsi NTB ditunda. Awalnya diagendakan digelar tanggal 4-6 Maret, lalu ditunda ke tanggal 15 Maret, ditunda lagi pada tanggal 22 Maret.