Saat ini, realisasi investasi sudah mencapai Rp 985 miliar dari target Rp 1 triliun 72 miliar. Investasi di Kota Mataram tahun ini didominasi oleh pembangunan perumahan, kawasan industri dan perkantoran yang terealisasi Rp 506,7 miliar atau sekitar 47,26 persen.
Komisi II DPRD Lobar meminta dinas terkait memperketat pemberian izin bangunan di lahan produktif. ”Izin pengembangan perumahan yang semakin banyak, sudah menggerus lahan pertanian kita,” kata Sekretaris Komisi II DPRD Lobar Munawir Haris.
Jumlah warga Mataram yang belum memiliki rumah terbilang cukup tinggi. Angkanya mencapai 33 ribu kepala keluarga. Namun, Pemkot Mataram mengaku jumlah ini mengalami penurunan dibanding beberapa tahun sebelumnya.
Pemkab Lombok Barat (Lobar) kembali kecolongan. Perumahan yang tengah dibangun di eks lahan SMPN 2 Gunungsari belum mengantongi izin. Namun proses pembangunan perumahan tersebut justru dibiarkan berjalan beberapa bulan.
MATARAM- PT Royal Property digugat pemilik lahan. Penggugat menuding telah terjadi wanprestasi terhadap pembelian tanah di wilayah Desa Kuranji Dalang, Labuapi, Lombok Barat.
”Kita melakukan...
MATARAM-Dari 79 anggotanya, Real Estate Indonesia (REI) NTB mencatat 70 persen telah menghentikan produksi.
”Hanya 30 persen anggota REI NTB yang masih berproduksi,” kata Ketua...