Waktu pengerjaan untuk satu novel tidak menentu. Tergantung cerita yang dibuat. Kesibukan Salmiah sebagai guru, istri sekaligus ibu dari dua balita juga cukup menyedot konsentrasinya sehingga berdampak pada lamanya penyelesaiaan novel.
Ibu dua anak ini mengungkapkan baru belajar menulis novel tepat saat pandemi Covid-19 merebak. Di Kota Mataram saat itu memang tidak bisa menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) penuh. Sebagian besar sekolah masih menerapkan belajar melalui jaringan (daring). Kondisi banyaknya waktu luang yang dimiliki dimanfaatkan Salmiah untuk menulis novel.