Persoalan sampah masih menjadi masalah di Kota Mataram. Meski pemerintah telah menghadirkan berbagai solusi untuk penanganan sampah. Pembangunan Maggot Center, bank sampah, Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) hingga program pemilahan sampah dari rumah menjadi berbagai solusi yang telah dihadirkan.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram mengusulkan Rp 5 miliar pada anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) Perubahan untuk pembelian kendaraan roda tiga pengangkut sampah di Kecamatan Cakranegara dan Sandubaya.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB akan melakukan pendampingan kepada Pemda Lombok Utara (Lotara). Terkait pengelolaan sampah di kawasan Gili Trawangan, Meno, dan Air (Tramena).
Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Gili Care Dusun Gili Air, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang meminta lahan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) segera dimanfaatkan.
Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah menyebut Sembalun di Lombok Timur bisa menjadi destinasi wisata internasional. Bahkan bisa setara dengan Swiss. Negara dengan ragam destinasi unggulan berupa panorama pegunungan.
Persoalan sampah di Lombok Timur belum juga terpecahkan. Salah satunya gunungan sampah di Pantai Labuhan Haji, Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji. Pelaku usaha pariwisata Qory’ Bayyinaturrasyi asal Desa Labuhan Haji menerangkan, setiap musim penghujan, jumlah sampah di pantai Labuhan Haji akan bertambah.
Pemprov NTB berkolaborasi dengan Bornholm Affaldsbehandling (BOFA) dari Denmark untuk penanganan sampah. Sinergi ini diharapkan bisa semakin memaksimalkan program zero waste, program unggulan dari pemerintahan Zul-Rohmi.