TANJUNG-Persoalan sampah, khususnya sampah plastik yang sukar terurai menjadi atensi utama Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Terlebih ada banyak titik pembuangan sampah sembarang yang bermunculan.
”Kita berencana bekerja sama dengan perusahaan yang siap mengelola sampah plastik dalam jumlah besar kedepannya,” ujar Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KLU H Husnul Hadi, (5/12).
Saat ini sudah ada perusahaan yang menawarkan diri untuk mengelola sampah sampah plastik di KLU. Yakni perusahaan Geo Trust Management dari Australia.
”Mereka sudah beroperasi di Kebon Kongok (Lombok Barat, Red),” sambungnya.
Perusahaan itu telah melakukan pemaparan pada Pemerintah KLU terkait mekanisme kedepan. Mulai dari pola penanganan hingga pengolahan sampahnya. Diantaranya mengolah sampah menjadi energi terbarukan.
”Seperti solar hingga campuran aspal,” katanya.
Di TPA Jugil yang berada di Desa Sambik Bangkol juga menghasilkan gas metan. Kedepan hal itu dimanfaatkan perusahaan sebagai energi penggerak mesinnya. Rencananya, lokasi pabrik pengolahan sampah plastik itu akan dibangun dekat TPA tersebut.
”Mereka sudah melakukan survei lokasi, dan membutuhkan tempat sekitar empat hektare,” bebernya.
Husnul mengatakan, pihaknya menyambut positif rencana hadirnya pabrik ini. Sebab itu dinilai sangat mendukung perlindungan lingkungan dari tumpukan sampah yang terus bertambah tiap harinya.
Dari pemaparan pihak perusahaan, mereka membutuhkan sampah hingga 20 ton per hari. Disamping persoalan sampah dapat tertangani, daerah juga akan mendapat deviden dari hasil kegiatan sekitar tujuh persen.
Kehadiran pabrik ini nantinya juga akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Selain diserap sebagai pekerja, masyarakat juga bisa menjual sampahnya pada perusahaan tersebut.
”Saat ini perusahaan tersebut sedang dalam proses mengurus perizinan. Kita sudah minta untuk melengkapi segala persyaratan yang menjadi ketentuan dalam pendirian perusahaan tersebut,” pungkasnya. (fer/r9)