Tanpa studi banding dan hanya berbekal ketekunan. Warga asal Genggelang Kecamatan Gangga ini sukses mengembangkan berbagai jenis durian, salah satunya durian Musang King.
FERIAL AYU, Lombok Utara
Semua berawal dari mencicipi durian yang dijual di Kawasan Pusuk pada 1997 lalu. Pria bernama Jabat pun mulai tertarik untuk mengembangkan tanaman buah tersebut. Dirinya mulai mengumpulkan sisa biji-biji durian yang ditinggalkan setelah dimakan pembeli di kawasan tersebut.
Biji-biji durian itu kemudian ditancapkan di tanah hingga tunasnya tumbuh. Setelah itu, kemudian dipindahkan ke lahan perkebunan miliknya. Berbekal pengetahuan seadanya, Jabat mulai menekuni aktivitas barunya itu. ”Saya tidak pernah ke mana-mana bahkan studi banding untuk belajar durian, tidak pernah. Saya tidak pernah berpikir bahwa durian ini adalah bisnis yang menjanjikan,” ujarnya pada Lombok Post.
Pada saat itu, pria asal Gangga ini masih mengembangkan durian jenis lokal. Sedangkan jenis lokal saat itu masih belum dianggap sebagai sesuatu yang wah. Meski begitu, dirinya tetap tertarik untuk terus mengembangkan tanaman beraroma khas itu. ”Ketika mencoba itu, saya anggap sebagai hal yang menarik, kenapa tidak dicoba. Intinya hati saya langsung tergerak sendiri mencoba menanam itu,” sambungnya.
Dari percobaan tersebut, beberapa durian yang ditanamnya tumbuh dengan baik. Dirinya pun memutuskan untuk mengembangkannya dalam skala lebih besar. Jabat akhir menebang semua pohon kelapa di kebun miliknya seluas 2,5 hektare.
Keputusannya tersebut rupanya mendapatkan respons kurang positif dari banyak orang. Bahkan dirinya dianggap gila dan ditertawakan. Apalagi kelapa merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Anggapan tersebut tak lantas disikapi buruk oleh Jabat. Hal itu justru dijadikan sebagai penyemangat untuk mengembangkan durian hingga berhasil. Pada 2005, dirinya memutuskan untuk mengembangkan durian jenis kane. Salah satu jenis durian yang masih belum banyak dikembangkan saat itu.
Pria yang berprofesi sebagai guru di SMPN 2 Gangga ini mencoba mengembangkan durian kane dengan melakukan stek di pohon durian lokal. Hasilnya ternyata sesuai harapan Jabat. Durian kane tersebut dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan penjualan buahnya hingga Rp 3 juta per pohon.
Semangat Jabat mengembangkan pohon durian tidak hanya sampai di sana. Pada 2011, dirinya mulai mencoba jenis Musang King. Saat itu dirinya mendapatkan biji durian tersebut dari salah seorang warga yang pulang merantau dari Malaysia.
Seperti durian lainnya, Jabat menanam biji tersebut hingga tumbuh dan dikembangkan seperti halnya jenis kane. Dirinya menyambungkan pohon durian Musang King di atas pohon durian kane hingga saat ini.
Meski sering mengalami kegagalan, namun Jabat tidak berputus asa. Hingga akhirnya, usaha kerasnya membuahkan hasil yang sangat manis. Durian Musang King berhasil tumbuh dan bahkan sudah berbuah beberapa kali hingga saat ini. Hasil penjualan buahnya pun sangat menakjubkan, mencapai Rp 30 juta per pohon. ”Itu baru separo yang berbuah. Seandainya berbuah semuanya yang 2,5 hektare, kalau hanya sekedar beli mobil itu gampang,” beber pria yang dijuluki Jabat Manjulu itu.
”Harga durian bermacam-macam. Untuk durian Musang King satu kilogram harganya Rp 250.000. Makanya satu pohon itu bisa menghasilkan Rp 30 juta,” imbuhnya.
Durian jenis ini, kata Jabat memiliki rasa manis, legit dengan sedikit rasa pahit. Selain itu, durian Musang King juga terkenal akan ketebalan dengan tekstur kering, lembut, dan tidak berserat. Durian ini juga punya aroma khas yang tidak menyengat. ”Jadi meskipun harganya mahal tetap dibeli dan banyak juga yang kecanduan sehingga datang lagi ke rumah membeli,” katanya.
Bahkan, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah juga pernah menyambanginya untuk mencari durian Musang King. ”Respons pak gubernur luar biasa. Dia senang sekali sampai memanggil dinas-dinas terkait untuk mencobanya,” bebernya.
Kendati terlihat menguntungkan, namun perlu perawatan ekstra dan ketelatenan untuk merawat pohon durian sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Sebab pohon durian yang ditanam membutuhkan waktu lima hingga tujuh tahun untuk bisa berbuah. ”Kita konsep alamnya, kita jaga kesuburan dan kita tambah dengan pupuk yang komplit,” tandasnya. (*/r9)