TANJUNG-Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU) optimis pembangunan jalan lingkar utara (Jalinkra) dilakukan tahun ini. Hal ini dikarenakan pembangunan jalan ini masuk dalam instruksi presiden (Inpres) terkait percepatan pembangunan jalan-jalan daerah. ”kita harus bekerja keras karena memang kita bersaing dengan semua daerah se-Indonesia,” ujar Bupati Lombok Utara H Djohan Sjamsu, kemarin (16/3).
Agar pembangunan jalan ini bisa terlaksana, pihaknya harus meyakinkan pusat tentang pentingnya program pembangunan di daerah. Untuk Jalinkra, dirinya sudah menghadap gubernur NTB, menjelaskan pentingnya jalan ini dibangun. ”Karena sekarang ini sudah ada beberapa hotel juga yang dibangun di sana, dan ketika jalan itu jadi, maka dampak ekonominya luar biasa,” sambung dia.
Pemerintah KLU ingin menuntaskan persoalan jalan di seluruh KLU, termasuk jalan nasional ini (Jalinkra, Red). Berdasarkan koordinasi dengan Dinas PUPR, Jalinkra ini akan segera dibangun. Namun mengenai berapa panjangnya, Djohan mengaku belum mengetahui pasti. ”Intinya akan segera ditangani,” kata politisi PKB ini.
Sekda KLU Anding Duwi Cahyadi mengatakan, pekan ini pihaknya mendapatkan informasi dari Pemprov NTB jika Jalinkra masuk dalam Inpres. Namun mengenai finalnya seperti apa, Anding belum mengetahui itu. ”Karena belum ada hitam di atas putih,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya yakin Jalinkra ini akan segera dibangun tahun ini. Berbicara soal anggarannya, belum dialokasikan 100 persen. Artinya dari Rp 800 miliar yang dibutuhkan, baru Rp 300 miliar yang dialokasikan. ”Itu nanti prosesnya bertahap,” sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan Anding, kabarnya Inpres akan ke luar bulan ini. Artinya, ketika Inpres ini ke luar, maka tender oleh pusat akan langsung berjalan. Sedangkan untuk komunikasi, Anding mengaku tetap dilakukan Pemda KLU. ”Karena ini tidak bisa lepas begitu saja, tetap harus komunikasi, bahkan kemarin saya juga sudah ke Jakarta dan baru balik,” bebernya.
Ketika jalan ini dibuka, maka akan ada alternatif jalan lain untuk aktivitas masyarakat KLU. ”Lombok Utara ini akan ramai dan punya alternatif lain untuk jalan, tidak hanya satu jalan ini saja,” pungkasnya. (fer/r9)