TANJUNG-Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) mengalami perubahan. Penyaluran kepada penerima kini melalui kantor pos, tidak lagi melalui E-Brilink yang merupakan agen resmi selama ini.
Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Husni Tamrin mengatakan, surat edaran itu diterima Senin (21/2). Surat bernomor 592/6/BS.01/2/2022 bersifat penting dengan lampiran hal Percepatan Penyaluran Bansos Sembako/BPNT periode Januari-Maret tahun 2022.

Perubahan penyaluran tersebut dianggap akan lebih memudahkan bagi para penerima bantuan tersebut. Dengan demikian nama bantuan BPNT kini berubah menjadi program Bansos yang sifatnya tunai, bukan lagi non tunai.
”Kita sudah terima suratnya, intinya ini untuk percepatan. Terhadap Brilink yang sekarang biar berjalan biasa saja, karena kalau mereka pelayanannya bagus pasti warga akan kembali ke sana lagi,” ujarnya, kemarin (23/2).
Jumlah penerima bansos 30 ribu orang. Dari jumlah tersebut baru 6.752 yang namanya terdaftar di kantor pos, dengan total anggaran Rp 4 miliar lebih.
Penerima yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) akan diberikan secara bertahap. Sistem pembagian sendiri, kantor pos akan memberikan undangan pada calon penerima, sehingga mereka bisa mengambil haknya langsung ke sana.
”Jumlahnya saat ini per tiga bulan Rp 600 ribu. Nanti warga akan diberikan undangan lebih dulu dan warga harus membawa KTP serta KK sebagai syarat,” jelasnya.
Lebih lanjut, 6.752 penerima bantuan sembako tunai ini, didominasi warga di Desa Sigar Penjalin, Kecamatan Tanjung sebanyak 791 orang. Disusul Desa Sokong Kecamatan Tanjung sebanyak 675 orang.
Jumlah di dalam DTKS disebutnya merata tersebar hingga ke lima kecamatan. Perubahan ini juga akan segera disosialisasikan pada warga.
”Kita akan berkoordinasi dengan pendamping supaya mereka bisa segera menyampaikan kepada masyarakat yang ada di bawah. Maret sudah bisa dicairkan,” katanya.
Kendati sudah diberikan uang tunai, pihaknya tetap menyarankan masyarakat agar dibelanjakan untuk kebutuhan pokok. ”Ada tambahan baru lagi masuk, idealnya begitu sampai terpenuhi DTSK, ada verifikasi yang kita keluarkan juga. Namun kita tetap imbau supaya masyarakat belanjakan untuk kebutuhan pokok mereka,” pungkasnya.
Salah satu penerima Bansos BPNT Ernawati tidak mempermasalahkan perubahan pola tersebut. ”Ada baiknya disosialisasikan dulu, supaya tidak kebingungan kami,” katanya. (fer/r9)