TANJUNG-Event Gili Festival yang digelar selama empat hari diharapkan bisa membangkitkan pariwisata tiga gili di Lombok Utara.
”Tujuan kami adalah untuk promosi wisata supaya bangkit lagi, karena lama sekali tidurnya,” ujar Ketua Panitia Gili Festival Accok Zani.

Gili Festival 2022 berakhir Sabtu (24/9) lalu. Tahun ini kegiatannya dirangkai dengan sejumlah kegiatan budaya. Pada hari pertama, event dibuka dengan kegiatan mandi safar. Selain itu, terdapat kegiatan Gili Triatlon, fun run, hingga peresean.
Peserta umumnya merupakan warga Gili Tramena. Namun sejumlah wisatawan yang tertarik berpartisipasi, juga tak dilarang. ”Kalau ada tamu yang mau ikut diperbolehkan,” sambungnya.
Dalam kegiatan mandi safar terdapat banyak dulang saji yang disediakan. Dulang dibagikan pada semua orang yang datang di kegiatan tersebut. ”Itu adalah sebagai bentuk ritual kita untuk tolak bala, membuang sial,” katanya.
Setelah mandi safar, dilanjutkan dengan event triatlon. Rutenya bersepeda mengitari sebagian Gili Trawangan. Kemudian dilanjutkan dengan berenang.
Selama event Gili Festival berlangsung, transportasi menuju Gili Trawangan digratiskan. Bahkan mereka bekerja sama dengan Damri yang melakukan antar jemput selama event berlangsung. ”Jadi dari eks airport langsung ke sini, pulang pergi selama tiga hari,” bebernya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Gili Trawangan (APGT) ini berharap event ini terus membesar. Jika event Gili Festival bisa masuk dalam kalender tahunan nasional, tentu akan berdampak positif bagi pariwisata Gili. ”Kalau tidak bisa masuk di Kemenparekraf, setidaknya masuk di tingkat provinsi,” harapnya.
Agenda ini mendapatkan respons positif, terlihat dari banyaknya wisatawan yang tertarik mengikutinya. ”Ini kami harapkan menjadi langkah baik untuk bangkitnya wisata Gili Tramena,” tandasnya. (fer/r9)