TANJUNG-Perhelatan World Superbike (WSBK) di KEK Mandalika belum memberikan efek signifikan pada pariwisata Kabupaten Lombok Utara (KLU). Belum tampak tanda-tanda peningkatan kunjungan, terkait agenda besar itu.
Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan mendorong adanya MoU daerah dengan Damri. ”Sehingga nantinya tersedia transportasi representatif menuju KLU,” ujar dia, (25/10).
Kerja sama tersebut dinilai bisa menekan cost yang harus dikeluarkan wisatawan. Sebab jika menggunakan travel agent jelas lebih mahal. Hal itu menjadi pertimbangan wisatawan berkunjung kala pandemi.
”Tiketnya saja sekitar Rp 1 jutaan setelah tax service,” ujar dia.
Wisatawan juga harus memikirkan biaya perjalanan yang dikeluarkan ketika memilih tiga gili. ”Sehingga kalau saya pun jadi tamu lebih memilih di Senggigi yang dimana tidak harus nyebrang, jadi tidak perlu ekstra waktu dan biaya. Ini perlu dipikirkan bersama,” jelas dia.
Selain soal transportasi, menyediakan layanan siaran langsung eksklusif dengan layar besar di Tiga Gili juga bisa menjadi daya tarik. Hanya saja, pihaknya belum mengetahui apakah hal itu memungkinkan.
”Saya sih sarankan untuk dilakukan nonton bareng di sejumlah titik di gili,” kata dia.
Terpisah, Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Lombok Utara Raden Santio Wibowo mengatakan, 7.000 kamar telah dipersiapkan untuk event tersebut. Sejumlah syarat seperti sertifikasi CHSE sudah dipegang oleh mayoritas hotel, khususnya di tiga gili. Mengenai vaksinasi pelaku wisata, jumlahnya sudah melebihi 75 persen.
”Lombok Utara siap,” ujarnya.
Pihaknya menyakini imbas daripada WSBK pasti juga akan dirasakan Lombok Utara. Sebab ia yakin wisatawan khususnya mancanegara berkunjung ke Lombok tidak hanya untuk menyaksikan event balapan saja. Mereka pastinya bakal mencari referensi lokasi untuk liburan di pulau seribu masjid ini.
”Ketika wisatawan domestik dan mancanegara datang berkunjung saya kira mereka akan ke sini, karena tiga gili ini sudah mendunia. Apalagi hotel hotel juga punya jaringan ke luar masing-masing,” sambung dia.
Sebelum digelarnya WSBK, pihaknya akan mengadakan pertemuan yang akan dihadiri seluruh asosiasi pelaku pariwisata. Turut pula dihadirkan pihak ITDC dan Pemprov NTB untuk mencari solusi terbaik sehingga kekhawatiran mengenai kesiapan hingga operasional para pengusaha bisa teratasi.
”Nanti kita akan pertemukan mereka semacam diskusi,” pungkasnya. (fer/r9)