TANJUNG-Anggota DPRD Lombok Utara Hakamah melayangkan protes pada proses distribusi ternak sapi aspirasi di Dusun Sambik Pondokan, Desa Rempek, Kecamatan Gangga. Selama proses distribusi sejumlah sapi diklaim mengalami luka.
Menanggapi hal ini, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lombok Utara Evi Winarni mengatakan pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut pada pihak penyedia. Sebelumnya telah disampaikan, jika tidak sesuai spek seperti sakit atau luka, segera diperiksa tenaga medis.

”Jika memang parah, maka kami meminta penyedia mengganti,” ujar dia, (27/8).
Komplain masih berlaku selama belum dilakukan serah terima. ”Mengenai kondisi awal sapi, ada juga dewan yang bawa kelompoknya langsung ke penyedia memilih bersama tim pemeriksa kami,” jelas mantan Sekretaris BPBD Lombok Utara itu.
Anggota DPRD Lombok Utara Hakamah mengatakan, distribusi sapi tersebut sudah berlangsung sepekan. Selama pendistribusian, dirinya mengamati terjadi hal yang tidak sesuai.
”Ketika di truk itu, sapi digantung dan talinya juga menggunakan tali bambu, jadi keras dia,” sorotnya.
Sapi diangkut sangat berdempetan di dalam kendaraan pengangkut. ”Sapi itu ada 18 sampai 20 ekor,” kata dia.
Setelah tiba di kelompok, khususnya Kelompok Tani Ternak Wajah Harapan Desa Genggelang, hidung sapi berlubang karena luka. Hal tersebut disebabkan penggunaan tali kasar yang diikat kencang. ”Jadi karena diserbu lalat, jadilah dia belatung di lukanya itu,” beber dia.
”Ini beruntungnya di kelompok binaan saya, masih bisa kami atasi. Bagaimana kelompok yang lainnya yang tidak ada dokter hewannya, kan kasihan,” imbuh dia.
Ia meminta pengawasan dari pemerintah daerah tetap dilakukan pada kelompok penerima. ”Bahkan saya mendapatkan informasi ada sapi satu ekor, yang sampai meninggal juga di salah satu kelompok penerima bantuan sapi, di Dusun Telagas Meluku, Desa Rempek,” beber Hakamah. (fer/r9)