TANJUNG-Direktur BUMD Kabupaten Lombok Utara (KLU) kabarnya telah mengajukan surat pengunduran diri. Terkait itu, Sekretaris Daerah (Sekda) KLU Anding Duwi Cahyadi mengatakan, masih melakukan pengkajian terlebih dulu agar tidak ada permasalahan di kemudian hari. ”Itu (pengunduran diri,Red) boleh saja mereka mengusulkan,” ujarnya, Selasa (28/3).
Pihaknya berharap manajemen saat itu menyelesaikan terlebih dulu persoalan yang ada di BUMD. Terlebih lagi saat ini BUMD masih dalam tahap evaluasi. Mengenai pengunduran diri, menjadi kewenangan kepala daerah untuk menerima atau tidak. ”Mungkin Rabu besok (hari ini, Red) manajemen BUMD akan dipanggil oleh pak wabup untuk menanyakan seperti apa,” sambungnya.

Selain itu, dirinya bersama staf ahli bidang ekonomi, asisten II, dan kabag ekonomi melakukan pertemuan dalam waktu dekat. Bahasannya, terkait langakah apa saja yang akan diambil terhadapa kondisi BUMD. ”Berbicara akan dibubarkan atau apalah itu nanti kita bicarakan. Karena kita masih akan melakukan pembicaraan khusus dulu,” jelasnya.
Ditegaskan Anding, eksistensi BUMD KLU ini harus diselamatkan. Terlebih dengan penyertaan modal yang hanya Rp 1 miliar dengan operasional yang tinggi, tentu kondisinya tidak sehat. Hal ini menjadi salah satu bahan evaluasi Pemda KLU terhadap BUMD ini. ”BUMD ini harus diselamatkan, tentunya ini melalui proses agak sedikit panjang,” katanya.
Lebih lanjut Anding mengatakan, direktur BUMD saat ini boleh saja meninggalkan jabatannya. Namun hal itu harus dalam kondisi clear and clean atau tidak ada permasalahan. Sebab pihaknya tidak ingin penggantinya nanti justru dibebankan masalah yang ditinggalkan. ”Surat pengajuan pengunduran itu masuk hari Jumat 17 Maret lalu. Kami belum melakukan pembahasan secara khusus,” bebernya.
Sesuai hasil audit ada beberapa persoalan di sana. Di antaranya core bisnis yang digeluti BUMD berupa bisnis hortikultura. Ini dinilai membuat perkembangan BUMD KLU justru lambat.
Di dalam RUPS lalu, para pemegang saham menginginkan BUMD fokus menggeluti core bisnis transportasi. Mengingat adanya wilayah andalan tiga gili, maka perkembangan bisnis ini dinilai tidak akan sulit. ”Berbeda dengan hortikultura ini lambat. Karena hotel ini mengambil barang dulu empat bulan kemudian baru dibayarkan. Kadang harganya suka berubah karena waktu yang lama sehingga menjadi kerugian,” terang Anding.
Direktur BUMD KLU Hesty Rahayu membenarkan sudah mengajukan pengunduran diri secara tertulis. Hesty enggan memberitahukan alasan pengunduran diri. Yang jelas, masa jabatannya tahun ini akan berakhir. ”Untuk bulan berapa masa berakhirnya saya tidak tahu, yang jelas tahun ini masa jabatan saya berakhir di aturannya,” pungkasnya. (fer/r9)