Selasa, 28 Maret 2023
Selasa, 28 Maret 2023

Turunkan Kasus Stunting, Pemkab KLU Beri Anak Makanan Tambahan

TANJUNG-Beragam upaya dilakukan untuk menurunkan angka stunting hingga sesuai target RPJMD Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Stunting KLU berada di angka 18 persen. Sementara untuk NTB berada di angka 16,99 persen. Ini berdasarkan data elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) akhir 2022 lalu. ”Terus kita upayakan untuk menurunkan angka stunting ini,” ujar Kepala Bappeda KLU Parihin, Minggu (29/1).

Dikatakannya, kepala daerah memiliki kebijakan khusus terkait penanganan angka stunting. Yakni dengan memberikan makanan tambahan bagi anak-anak dengan menggunakan dana di luar anggaran dari pemerintah pusat. ”Pemberian makanan tambahan ibu nanti akan didampingi PKK kabupaten maupun desa,” sambungnya.

Lebih lanjut dikatakannya, pemberian makanan tambahan dilakukan oleh seluruh Posyandu bersama dinas kesehatan. Hal ini dinilainya cukup berhasil lantaran Pemda KLU bisa menekan 1-2 digit angka stunting. ”Mudah-mudahan sampai masa bupati ini berakhir bisa sampai sesuai target RPJMD kita,” harapnya.

Baca Juga :  Ini Empat Titik Kebocoran PAD KLU dari Perhotelan

Lebih lanjut dikatakannya, ada 10 lokasi khusus (lokus) penanganan stunting di KLU. Lokus ini terbagi di beberapa kecamatan. Di antaranya seperti Kecamatan Gangga dan Bayan. ”Paling parah itu kalau tidak salah di Loloan, Bayan,” katanya.

Ditambahkan Parihin, pemberian makanan tambahan ini dianggarkan Rp 500 juta. Anggaran ini bersumber dari APBD atau di luar anggaran pemerintah pusat.

Sebelumnya, Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter FR mengatakan, angka stunting KLU mengalami tren penurunan signifikan. ”Alhamdulillah, setelah kita semua melakukan kerja sama, ternyata stunting di NTB khususnya KLU berdasarkan laporan e-PPGBM trennya menurun,” ujarnya.

Data hasil penimbangan dalam e-PPGBM hingga Agustus 2022, angka stunting NTB berada di posisi sekitar 16,99 persen. Sedangkan di KLU, penurunan stunting kini berada di angka 18 persen selama dua tahun terakhir. ”Pemerintah Lombok Utara menerima piagam apresiasi dari BKKBN atas komitmen dalam upaya percepatan penurunan stunting,” sambungnya.

Baca Juga :  Target PAD KLU Naik Rp 8 Miliar

Meski mendapatkan apreasiasi, namun Danny meminta agar semua pihak tidak berpuas diri. Kekurangan yang dimiliki selama menurunkan angka stunting harus terus mendapatkan perbaikan. ”Masih banyak PR yang harus kita kerjakan, yang harus kita benahi, baik itu dari sarana prasarana, SDM hingga koordinasi yang baik,” pungkasnya. (fer/r9)

Berita Terbaru

Paling Sering Dibaca

Enable Notifications OK No thanks