TANJUNG-Perubahan daerah pemilihan (dapil) dari tiga menjadi lima tak menyurutkan semangat Gerindra. Ketua DPC Gerindra KLU Danny Karter Febrianto Ridawan menegaskan, target depalan kursi di KLU tak berubah. ”Tidak masalah,” ujarnya, Rabu (29/3).
Pihaknya juga sudah memetakan calon potensial di masing-masing dapil. Bahkan melakukan sosialisasi pada bacaleg tersebut mempersiapkan diri untuk bertarung di Pileg 2024 nanti.

Wakil bupati Lombok Utara ini membeberkan, sudah banyak kader yang mendaftarkan diri sebagai bacalon di lima dapil tersebut. Bahkan di beberapa dapil, pendaftarnya melebihi kuota yang ditentukan. ”Seperti misalkan bacalon pria cukup empat orang satu dapil, tapi yang daftar sampai lima orang,” bebernya.
Diingatkan, pihaknya juga perlu mempertimbangkan keterwakilan perempuan. ”Target kita di semua Dapil itu ada, dan target kita jadi partai pemenang lagi di 2024,” imbuhnya.
Berbicara mengenai untung rugi dengan adanya pemecahan dapil, Danny mengatakan hal itu pasti ada. Namun dirinya yakin seluruh kader Gerindra siap berjuang dengan kondisi apa pun. ”Lima DPRD KLU yang ada saat ini akan bertarung kembali,” katanya.
Ditambahkan Danny, kekurangan dari pemecahan dapil ini terletak pada jumlah suara. Seperti suara milik ketua DPRD KLU yang sebelumnya didapatkan dari gabungan Dapil Pemenang-Tanjung. Setelah pemecahan dapil, suaranya di Pemenang sudah tidak bisa digunakan lagi. ”Tapi beliau punya langkah juga untuk memaksimalkan suaranya di Tanjung,” tandasnya.
Sebelumnya, Ketua KPU KLU Juraidin mengatakan, sesuai PKPU Nomor 6 tahun 2023 jumlah dapil KLU berubah. KLU yang awalnya terdiri dari tiga dapil, berubah menjadi lima dapil.
Di antaranya, Dapil I Tanjung dengan alokasi tujuh kursi. Kemudian Dapil II Gangga enam kursi. Dapil III Kayangan enam kursi. Dapil IV Bayan enam kursi. Terakhir, Dapil V Pemenang lima kursi. ”Basisnya adalah per kecamatan, total alokasi kursinya tidak berubah,” ujarnya. (fer/r9)